Profil

Jakarta, Jakarta Pusat, Indonesia
Ikatan Ahli Boga Indonesia (IKABOGA INDONENESIA) berdiri pada tanggal 3 Desember 1987 yang merupakan wadah tunggal Ahli Boga Indonesia. Pendirian ini merupakan realisasi dari gagasan Subkonsorsium Memasak dan Jasa Boga pada Direktorat Pendidikan Masyarakat Ditjen Diklusepora Departemen Pendidikan Nasional yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak Prof. Dr. W.P. Napitupulu. Untuk itu telah diambil prakarsa melakukan beberapa kegiatan di daerah dan pelosok-pelosok inukota Jakarta dengan tujuan membentuk satu Organisasi yaitu Ikatan Ahli Boga Indonesia. Mandat diberikan kepada Dr. Dewi Motik Pramono, MSi yang selanjutnya menyelenggarakan Musyawarah Daerah (MUSDA) pada tanggal 3 Desember 1987 di Hotel Indonesia yang dilanjutkan dengan mengadakan Musyawarah Nasional Ikatan Ahli Boga Indonesia.

Selasa, 26 Januari 2010

Ikaboga Diharap Hidupkan Wisata Kuliner Jambi

JAMBI--MI: Ketua Dewan Penasehat Ikaboga Provinsi Jambi Ny Ratu Munawaroh Zulkifli meminta pengurus Ikaboga setempat agar mendorong untuk menghidupkan wisata kuliner di daerah.

"Ikaboga harus berperan menghidupkan kuliner apapun bentuknya, sebab jika berbicara soal boga, makanan atau kuliner amat dekat dengan kehidupan manusia, sehingga menjadi salah potensi meningkatkan pembangunan sektor kepariwisataan Jambi," kata Ratu Munawaroh pada HUT ke-IV Ikaboga Jambi, Sabtu (21/3).

Menurut Ratu Munawaroh, yang juga isteri Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin itu, biasanya setiap orang berkunjung ke suatu daerah selain ingin melihat seni dan budaya juga ingin mengetahui apa kulinernya.

Banyak organisasi wanita di Jambi termasuk Ikaboga telah berusaha memperkenalkan potensi kuliner, namun amat disayangkan itu baru sebatas acara seremonial seperti mengadakan lomba masakan. Seharusnya menjadi mata rantai yang berkesinambungan sehingga mampu menggerakkan perekonomian rakyat dan pembangunan pariwisata.

Ia mengakui, di Jambi hingga kini masih amat sulit untuk menemukan tempat makan yang betul-betul menyajikan kuliner khas Jambi secara utuh. Begitu juga rumah adat khas yang kaya dengan ragam hiasnya.

Namun Ikaboga dalam meningkatkan dan memperkenalkan kuliner khas Jambi harus mengutamakan kebersihan, dan menjadi makanan yang bergizi untuk meningkatkan kesehatan, misalnya ketika kita menyajikan makanan masakan tempoyak (makanan terbuat dari bahan baku durian) tentu harus berkhasiat untuk kesehatan bukan malah sebaliknya menimbulkan dampak mengganggu kesehatan. "Dengan kuliner yang disajikan akan bermanfaat bagi orang banyak atau membuat orang jadi sehat dan cerdas, sehingga kuliner Jambi diminati banyak orang," katanya.
 
IKABOGA INDONESIA Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template